Mengikuti Pabbaja Samanera/Athasila Hanya Sebagai Formalitas
Pada jaman sekarang
ini memang banyak Sangha yang menginginkan para remaja Buddhis untuk lebih
mempunyai keyakinan kepada ajaran Buddha dan supaya para remaja Buddhis dapat
dengan teguh selalu berlindung kepada Tri Ratna dan tidak akan pernah
tergoyahkan oleh keyakinan umat lain. Sehingga berkenaan dengan hal tersebut Sangha
selalu mengadakan kegiatan pabbaja samanera/athasilani diberbagai kota atau
daerah yang ada di Indonesia saat liburan tiba.
Para Sangha berharap
dengan adanya kegiatan ini para remaja Buddhis dapat membentuk karakter mereka
sesuai dengan ajaran Buddha Dhamma. Karena semakin berkembangnya jaman moral
remaja Buddhis semakin menurun dan banyak sekali yang melupakan ajaran Buddha.
Bukan hanya Sangha yang mendukung adanya kegiatan ini, para orang tua dan umat
Buddhis lain pun mendukung sehingga
banyak sekali para orangtua yang menginginkan anaknya mengikuti kegiatan ini. Para
remaja Buddhis banyak sekali yang tidak memiliki minat dan niat untuk mengikuti
kegiatan pabbaja ini, selain karena dibotak mereka juga merasa tidak bebas pada
saat mengikuti kegiatan ini. Karena tidak adanya minat dari para remaja Buddhis
ini banyak orangtua yang memaksa anaknya untuk mengikuti kegiatan ini, niat
orangtua memang sangat baik yaitu supaya para anaknya dapat menambah kebajikan
dan keyakinannya terhadap Tri Ratna.
Namun
hal ini lah yang bertolak belakang dengan keinginan orangtua. Kebanyakan para
anak yang mengikuti karena paksaan membuat mereka tidak bersungguh-sungguh
melaksanakanya. Mereka hanya berpikir bahwa mengikuti kegiatan tersebut hanya sebagai
formalitas sebagai umat Buddhis dan tidak ada niat untuk merubah karakter nya
sesuai dengan Dhamma. Hal ini yang membuat tujuan diadakanya pabbaja tidak
dapat sesuai yang dipikirkan, yang berharap dapat menambah kebajikan para
remaja malah kebalikannya. Disini para remaja justru menumbuhkan perbuatan
buruknya, karena melaksanakan ajaran Buddha hanya main-main dan tidak
bersungguh-sungguh. Memang tidak semua remaja Buddhis yang ada di Indonesia ini
mengikuti dengan terpaksa, ada yang mengikuti dengan sungguh-sungguh yang
bertujuan untuk lebih memahami ajaran Buddha. Namun jika dibandingkan dengan yang
melakukannya dengan main-main sangatlah jauh sekali. Hampir rata-rata remaja
Buddhis sekarang susah untuk mengikuti kegiatan seperti ini dengan
bersungguh-sungguh dari dalam hati,
serta banyak pula remaja Buddhis setelah mengikuti kegiatan ini berpindah
keyakinan saat menikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar