Minggu, 21 Desember 2014

Pengaruh Media Sosial Bagi Seseorang Yang Sudah Berumah Tangga


Media sosial ?,memang jika dibandingkan jaman dahulu dengan jaman sekarang sangat jauh berbeda sekali ya?, dulu belum banyak orang yang menggunakan media sosial, jangankan menggunakan mengenalinya saja belum tentu. Apa itu media sosial dan bagaimana menggunakannya ?, pasti hanya itu yang terlintas dibenak mereka. Apa lagi para orang tua (sudah berkeluarga) sedikit sekali yang tahu tentang hal ini, bagaimana tidak orang-orang jaman dulu kan banyak yang tidak memiliki gadget tdak seperti orang tua jaman sekarang, memiliki gadget pun masih yang sederhana sekali, yang belum ada jaringan internetnya, beda dengan gadget2 jaman sekarang sudah sangat canggih-canggih sekali. Mungkin hanya para pejabat ataupun orang penting saja yang sudah mengenal media sosial dan memiliki gadget yang lumayan canggih.
Namun lain hal dengan jaman sekarang ini, gadget-gadget yang canggih sudah menyebar luas ke daerah-daerah sehingga dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang tua rata-rata memilikinya, sehingga mereka semua mulai mengenal media sosial dan yang lebih terkenal lagi yaitu media sosial facebook. Banyak sekali orang-orang jaman sekarang yang sudah memiliki akun facebook, bahkan orang-orang jaman dulu yang tidak mengenal apa itu gadget, apa itu media sosial, sekarang banyak yang sudah memiliki akun facebook tersebut. Bermanfaat gak si jika orang tua yang menggunakan facebook ? bicara bermanfaat atau tidaknya pastinya bermanfaat, karena mereka dapat mengikuti perkembangan jaman, dan juga dapat mencari info-info penting, kamunikasi dengan keluarga yang jauh dll. Namun pengaruh negative bagi orang tua juga tidak sedikit khususnya orang-orang yang sudah memiliki suami atau istri. Banyak sekali sekarang ini berita tentang kasus-kasus pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, bahkan yang sering terjadi kasus perselingkuhan suami/istri di facebook. Ntah motif apa yang menyebabkan mereka bisa berpikir seperti itu di sosial media. Seperti kasus perselingkuhan difacebook, tentunya banyak sekali yang heran tentang hal ini, bagaimana tidak namanya didunia maya pastinya belum pernah melihat wajah asli seseorang yang dikenalinya atau yang dekat dengannya difacebook dan jarang sekali yang mengetahui asal usulnya secara jelas. Namun kenapa banyak sekali suami atau istri yang tertarik dengan seseorang difacebook. Karena mungkin rayuannya, iseng, cari hiburan  atau hal lain ? hal seperti ini lah yang sering dipertanyakan banyak orang. Karena sosial media facebook dan yang lainnya ini lah yang banyak merugikan banyak orang khususnya para suami atau istri. Karena mereka banyak yang mencari hiburan dan memiliki teman ngobrol disosial media yang ujung nya menyebabkan pertikaian ntah dengan keluarga maupun dengan pihak tertentu.
 Maka dari itu karena jaman semakin modern dan tekhnologi-tekhnologi yang semakin canggih harus lebih berhati-hati dalam melakukan komunikasi disosial media agar tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Kita harus bisa memanfaatkan sosial media sebagai tempat yang bermanfaat dalam hal yang positif untuk keluarga, orang lain maupun orang-orang yang hanya dikenali lewat sosial media tersebut.

Hukuman Mati Di Tinjau Dari Ajaran Buddha


HUKUMAN MATI DI TINJAU DARI AJARAN BUDDHA
Oleh : Eka Yeli Febriani
PENDAHULUAN
Hukuman mati merupakan hukuman yang masih dipertahankan disalah satu Negara yaitu Indonesia. Hukuman mati ini salah satu cara untuk menghukum pelaku tidak kejahatan berat. Dalam rancangan KUHP diatur dalam Pasal 86 sampai dengan pasal 89 pengaturan hukuman mati masih merupakan salah satu sanksi pidana yang dipertahankan untuk menghukum pelaku kejahatan berat, sehingga keberadaan hukuman mati diindonesia akan terus berlangsung dalam waktu yang akan datang. Di Indonesia ini sudah puluhan orang dieksekusi mati mengikuti system KUHP. Bahkan selama Orde baru korban yang di eksekusi sebagian besar merupakan narapidana politik[1]. Dalam pasal 28 ayat (1) UUD 1945 sudah menyebutkan “ Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi didepan umum,dan hak untuk tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun”, tetapi peraturan perundang-undanganan dibawahnya tetap mencanutmkan ancaman hukuman mati. Pidana mati ini dilaksanakan adalah untuk melindungi masyarakat. Karena ketika seseorang takut melakukan kejahatan dimasyarakat maka Negara itu akan tenteram bebas dari kejahatan berat dan pelanggaran serta untuk membuat para masyarakat yang lain takut dan tidak melakukan kejahatan. Namun hal ini tidak dihiraukan oleh masyarakat di Indonesia sehingga banyak yang melakukan kejahatan dan dihukum mati. Bahkan di suatu kota di Indonesia memiliki cara serta pelanggaran kejahatan yang dapat dihukum mati sendiri biasa di sebut sebagai hukum adat. Seperti di Aceh jika seorang istri melakukan berzinah dengan laki-laki lain maka harus dibunuh sedangkan di Minangkabau menurut pendapat konservatif dan datuk ketemanggungan dikenal hukum membalas yaitu siapa yang mencurahkan darah maka orang tersebut juga harus dicurahkan darahnya. Dari data-data yang ada jika ditinjau secara umum bahwa hukuman mati itu wajib dilaksanakan jika ada seseorang yang melakukan kejahatan berat didalam masyarakat. Bagaimana jika ditinjau dari ajaran Buddha ? apakah dalam ajaran Buddha juga membenarkan dan mendukung pelaksanaan hukuman mati di Indonesia ini ? apa malah sebaliknya bahwa ajaran Buddha menentang hal demikian, serta apakah tokoh-tokoh umat Buddha ada yang ikut andil dalam masalah ini ?



HUKUMAN MATI
Hukuman mati merupakan hukuman yang diberikan kepada pelaku kejahatan berat. Roeslan Saleh dalam bukunya Stelsel Pidana Indonesia mengatakan bahwa KUHP Indonesia Membatasi kemungkinan dijatuhkannya hukuman mati atas beberapa kejahatn-kejahatan berat saja. Kejahatan-kejahatan berat itu dijelaskan sebagai berikut :
1.      Pasal 104 yaitu berisi tentang kejahatan  maker terhadap presiden dan wakil Presiden;
2.    Pasal 111 Ayat 2 berisi membujuk Negara asing untuk bermusuhan atau berperang, jika permusuhan itu terjadi dan menjadi perang;
3.     Pasal 124 ayat 3 berisi membantu musuh waktu perang;
4.    Pasal 340 berisi pembunuhan berencana;
5.     Pasal 365 ayat 4 berisi pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan luka berat atau mati;
6.     Pasal 368 ayat 2 berisi pemerasan dengan kekerasan yang mengakibatkan luka berat atau mati;
Kejahatan-kejahatan demikian yang mengakibatkan hukuman mati di Negara Indonesia. Pelaksanaan hukuman mati di Indonesia menjadi bahan pembicaraan yang cukup actual dan polemik yang berkepanjangan bagi Negara-negara yang beradab. Hal ini di dasari bahwa penerapan hukuman mati tidak sesuai dengan falsafah Negara Indonesia yang menganut paham pancasila, yang selalu menjujung tinggi rasa prikemanusiaan yang adil dan beradab. Namun dalam kenyataannya, penerapan hukuman mati apapaun alasannya dan kelogika nya tetap dilaksanakan di Indonesia dari berbagai kasus tindak pidana yang ada.[2]
Hukuman mati ini merupakan hukuman yang terberat dari jenis-jenis ancaman hukuman yang tercantum dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP), dalam bab 2 pasal 10 karena pidana mati merupakan pidana terberat yaitu yang pelaksanaannya berupa perampasan terhadap kehidupan manusia, maka tidaklah heran apabila dalam menentukan hukum mati terdapat banyak pendapat yang pro dan kontra dikalangan ahli hukum ataupun masyarakat itu sendiri.[3]
        Hukuman mati tidak dapat dilaksanakan bagi kejahatan yang dilakukan oleh orang dibawah umur 18 tahun dan juga perempuan hamil.[4]
TINJAUAN DALAM AJARAN BUDDHA
Mengenai hukuman mati, dalam ajaran Buddha tidak pernah dibicarakan tentang hukuman tata Negara,apalagi pelaksanaan hukuman mati. Agama Buddha selalu mempertegas dan membicarakan proses sebab akibat yang sering disebut sebagai hukum karma. Dalam Samyutta Nikaya I:227, Sang Buddha bersabda sebagai berikut :
“sesuai dengan benih yang telah ditabur , begitulah buah yang akan dipetiknya
Pembuat kebaikan akan mendapatkan kebaikan, pembuat kejahatan akan mendapatkan kejahatan pula
Taburlah biji-biji benih dan engkau pulalah yang akan merasakan buah-buah dari padannya”[5]
Dari syair ini umat Buddha menyatakan bahwa seseorang yang dihukum mati oleh Negara yang ditinggalinya disebabkan karena suatu perbuatan dari masa lampau maupun sekarang yang menimbulkan hukum karma terjadi pada kehidupan didunia sekarang. Karena dalam agama Buddha mengenal suatu istilah tentang “ jika seseorang melakukan perbuatan jahat di kehidupan lampau maupun sekarang, maka akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan perbuatannya (tidak bahagia) “ begitupun sebaliknya jika sesorang melakukan perbuatan bajik di kehidupan lampau atau sekarang maka akan mendapatkan hasil dengan hidup bahagia.
          Sehingga dalam ajaran Buddha tidak ada pernyataan yang membenarkan atau yang tidak membenarkan pelaksanaan hukuman mati. Karena jika hukuman mati itu dibenarkan maka dalam agama Buddha seseorang yang membenarkan tidak memiliki cinta kasih kepada semua makluk ( Metta) karena dalam ajaran Buddha metta merupakan perbuatan yang harus dimiliki semua makhluk dan juga seseorang itu memiliki pandangan salah karena membunuh makhluk hidup merupakan pelanggaran pancasila buddhis yang pertama dan jika tidak dibenarkan maka dalam agama Buddha seseorang yang tidak membenarkan tentang hukuman mati tersebut belum mengetahui dan memahami tentang hukum karma atas perbuatan-perbuatan buruk yang pernah pelaku lakukan. Maka dari itu alasan inilah yang membuat dalam ajaran Buddha tidak ada pernyataan yang membenarkan atau yang tidak membenarkan pelaksanaan hukuman mati.
Dalam Dhammapada, bab X Danda Vagga ( Hukuman ) syair 129 dijelaskan bahwa : “semua orang takut akan hukuman, semua orang takut akan kematian. Setelah membandingkan orang lain dengan diri sendiri, hendaknya seseorang tidak membunuh atau mengakibatkan pembunuhan”.[6] Dari syair ini sudah jelas bahwa dalam ajaran Buddha tidak disarankan untuk menyakiti orang lain.



KESIMPULAN
Dari artikel ini dapat disimpulkan bahwa Agama Buddha tidak pernah membicarakan tentang hukuman tata Negara melainkan umat Buddha selalu menegaskan tentang hukum karma. Dalam ajaran Agama Buddha juga tidak ada pernyataan yang membenarkan atau yang tidak membenarkan pelaksanaan hukuman mati. Karena agama Buddha mendefinisikan bahwa jika seseorang menjadi pelaku hukuman mati tersebut maka itu ada hubungan nya dengan perbuatan-perbuatan jahat (buruk) yang dilakukan pada kehidupan masa lampau atau sekarang yang menghasilkan sebab penderitaan ketika meninggal yakni harus dihukum mati yang biasa disebut sebagai hukum karma. Karena dalam pernyataan ajaran agama Buddha jika seseorang selalu melakukan perbuatan bajik di kehidupan lampau maupun sekarang maka akan menghasilkan akibat yang sesuai dengan perbuatannya, yaitu selalu hidup dalam kebahagiaan. Jika ditinjau dari sila seseorang yang berperan sebagai algojo (yg melakukan hukuman mati) maka seseorang itu telah melanggar pancasila buddhis yang pertama yaitu melakukan pembunuhan makhluk hidup. Akan tetapi jika ditinjau dengan hukum karma , antara algojo dengan seseorang yang menerima hukuman mati ada hubungan karma di kehidupan masa lampau.
SARAN
Dari sebuah artikel yang ditulis ini, penulis menyarankan bahwa jika umat Buddha sudah mengenal ajaran agama Buddha dengan benar maka seseorang itu harus memahami perbuatan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak. Serta berhubungan tentang hukuman mati ini, seseorang harus bisa memberikan pendapat yang logis sesuai ajaran Buddha yang telah didapatnya dan jangan pernah ikut membicarakan tentang hal ini jika hanya untuk mendukung pelaksanaan tersebut, melainkan selalu mamancarkan cinta kasih agar orang yang telah dihukum mati ketika dia meninggal dapat terlahir dialam yang berbahagia.



DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,M Zen.2009.Pelaksanaan Mati Di Indonesia Telaah Dalam Konteks Hak Asasi Manusia.Jurnal Ilmiah Universitas Jambi. Hal.61
Kitab Suci Agama Buddha.Samyutta Nikaya 1. Syair 227
Kitab Suci Agama Buddha.Hukuman.Dhammapada Bab X Danda Vagga. Syair 129
Mohammad.2011.Hkuman Mati Dan Hak Asasi Manusia Dalam Peraturan Perundang-Undangan.Fakultas Hukum Universitas Madura: Yustitia.vol.12
Piangga, Randy.2012.Penerapan Pidana Mati Dalm Sistem Hukum Di Indonesia.Skripsi.Surabaya:Program Sarjana Hukum UPN Veteran. Jawa Timur
Waluyadi.2009. Kejahatan,Pengadilan dan Hukum Pidana.Bandung:Mandar Maju




[1] Mohammad,Hukuman Mati Dan Hak Asasi Manusia Dalam Peraturan Perundang-undangan,November 2011. Hal 1
[2] M.Zen,Abdullah, Pelaksanaan Pidana Mati Di Indonesia Telaah Dalam Konteks Hak Asasi Manusia, Jurnal Ilmiah Universitas Jambi.2009. hal.61
[3] Randy,Piangga, Penerapan Pidana Mati Dalam Sistem Hukum Di Indonesia , Skripsi S1 Fakultas hukum ,Surabaya.2012. Hal.22
[4] Waluyadi, Kejahatan, Pengadilan dan Hukum Pidana, Mandar Maju, Bandung.2009. hal.57
[5] Kitab Suci Agama Buddha,Samyutta Nikaya 1.Syair 227
[6] Kitab Suci Agama Buddha, Hukuman, Dhammapada Bab X Danda Vagga. Syair 129

Selasa, 25 November 2014

Rasa Malu Ku Kalah Dengan Kameraku



Rasa Malu Ku Kalah Dengan Kameraku
Oleh : Eka Yeli Febriani
Kenapa malu itu harus ada ? dan kenapa malu itu harus ada dalam diriku yang membuat hidup ku semakin gelap karena Malu. Namaku fela aku adalah mahasiswi di sebuah Universitas bisa dibilang Universitas swasta yang tidak terkenal disuatu kota kecil. Aku hidup dalam sebuah keluarga yang sangat sederhana namun aku senang karena masih bisa melanjutkan cita-cita ku di Universitas ini, walaupun  kadang aku merasa bahwa hidup ku ini gelap sekali, iya mungkin karena rasa malu dan takut yang melekat di diriku ini yang membuat aku tidak tau indahnya dunia ini ,yang membuat aku merasa menjadi gadis yang terkucilkan dikampus. Sering aku berpikir  “kenapa aku harus ada didunia ini dengan rasa malu yang melekat  ?” ,selama 22 tahun aku hidup aku tidak pernah punya keberanian untuk mengungkapkan apa yang aku mau, apa yang aku rasakan dan apa yang ku butuhkan. Aku selalu memendam keinginan-keinginanku ini . “kenapa aku bisa seperti ini ?”,  hal itu yang selalu aku renungkan.  (ah mungkin emang ini takdir hidup yang harus aku jalani),ucapku dalam hati. Pada tanggal 30 november umurku genap 22 tahun, Aku berharap bahwa diumurku ini rasa Malu ku akan hilang, karena seorang gadis dewasa ini  selalu di ejek oleh teman-teman dikampus karena rasa malu itu. Pada momen ini aku diberi hadiah kamera digital oleh mama ku, mama yang selalu memotivasi ku untuk maju. Awalnya aku hanya menyimpan kamera ini karena aku memanggap bahwa benda ini tidak penting,tidak bisa dimanfaatkan dan tidak bisa merubah hidupku. Tapi pada suatu hari ketika aku berjalan-jalan di kota kecil ini tidak sengaja aku melihat sebuah pemandangan yang begitu menarik menurutku yang membuat aku ingat akan kamera itu, tak lupa aku pun memotretnya untuk aku jadikan pemandangan di kameraku. Semenjak kejadian itu ntah kenapa aku merasa ingin selalu menjadi gadis pemotret yang akhirnya akan menjadi gadis photographer. Kemana-mana aku selalu membawa kamera ku ini untuk memotret  sesuatu yang aku anggap berharga dan menarik. Hari pun semakin berjalan aku menjadi seorang gadis yang mempunyai hoby photographer. Karena  dengan foto lah yang membuatku berani, foto  yang menjadi media ku buat nyampein apa yang mau aku sampein dan foto lah yang membuat sedikit nyali ku muncul serta foto juga media aku untuk merekam hidup. Foto dapat mengingat kenangan yang ada dalam hidup aku.
Seperti biasa saat menjelang sore aku berjalan menuju rumah, setelah hampir seharian aku berada dikampus. Pada saat itu aku melihat seorang gadis cantik dan tinggi sedang mempotret-potret pemandangan kota kecil ini, tanpa disadari kaki ini berjalan menghampiri gadis tersebut. “hay, kamu suka motret ?”, Tanya ku kepada gadis cantik itu. “aku gak suka motret, tapi aku cinta motret” ,jawab nya. “Nama kamu siapa? Kenapa kamu suka motret ?”, ku lontarkan lagi pertanyaan penasaran ku ini. “Aku devi, aku suka motret karena saat sedih, dengan motret aku dapat menghilangkan rasa itu”. Dengan gembira aku pun langsung berkata “ aku juga suka motret “, “oh, ya kenapa kamu suka motret ?“,Tanya nya kepadaku. Aku adalah seorang gadis pemalu,yang susah ngungkapin apa yang aku rasain dengan foto lah aku mampu nyampein apa yang mau aku sampein” jawab ku. Waw alasan yang sangat bagus sekali, ucap nya. Karena alasan ini lah dia menyarankan ku untuk mengadakan sebuah pameran foto, aku sangat kaget saat dia mengucapkan itu, masa iya photographer abal-abal kaya aku mau ngadain pameran mana mungkin ada yang tertarik. “ucap ku dengan nada sedih “, Tetapi gadis cantik itu meyakinkan ku bahwa pasti foto-foto yang aku potret selama ini bagus-bagus karena alasan hobby ku ini. Iya sudah lah apa salahnya aku coba untuk melakukan saran gadis itu. Selama 3 hari aku menyiapkan bahan-bahan untuk pameran ku ini, akhirnya selesai juga persiapanku dan tiba saat pameran , aku tak menyangka bahwa banyak yang datang untuk melihat pameranku ini yang sebelum nya tidak pernah ada dalam pikiran ku. Disetiap bawah foto pameran, ku kasih sebuah tulisan yang sesuai dengan suasana foto tersebut. Pameranku ini aku beri nama “Hitam Putih”. Banyak yang bertanya-Tanya kenapa semua foto-foto pameranku ini hanya berwarna hitam putiih. Dengan santai aku pun  menjawab Karena Hidup .
Karena dalam suatu kehidupan itu ada yang nama nya hitam dan putih yaitu kebahagian dan kesedihan, seperti hidup yang aku alami ini. Hidup yang tadi nya aku anggap sangat gelap karena rasa malu, dengan berjalannya waktu menjadi hidup yang sangat terang Karena sebuah foto. Karena berkat foto lah aku menjadi gadis pemberani ,gadis yang sudah mampu menjelaskan keinginan nya dan kebutuhan nya, termasuk juga mampu menjelaskan satu persatu tentang foto yang aku pamerkan ini. Karena perubahan ini  aku mengucapkan terima kasih kepada mama dan seorang gadis cantik yang baru aku kenal itu,karena berkat kamera yang mama berikan yang dianggap sepele, mampu membuat gadis pemalu menjadi gadis photographer yang pemberani, dan berkat saran gadis cantik itu foto-foto ku menjadi terkenal dan banyak yang memesan foto ku. Dengan kamera ini lah aku bisa merubah hidup ku, hidup yang tadinya gelap, penuh dengan kesedihan karena rasa malu yang melekat kini menjadi hidup yang terang yang penuh warna-warni kehidupan seperti pemandangan-pemandangan yang sering aku potret. Perubahan ini semua terjadi karena usaha, usaha untuk merubah rasa malu menjadi berani.

Selasa, 21 Oktober 2014

Resensi Novel Dyan Sheldon- Tall, Thin and Blonde


Judul      : Tall, Thin, and Blonde (Jangkung, Kurus, dan Pirang)
Penulis   :  Dyan Sheldon
Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama
Tahun    :   2004
Tebal      :   204 hlm
Ukuran   :  13,5 x 20 Cm

Sinopsis :
Sejak dulu, Jenny Kaliski dan Amy Ford sangat membenci tipe cewek yang Miss Perfect Teenager, julukan mereka untuk cewek-cewek cantik, kurus, dan tak berotak.
Namun saat menginjak SMA, mereka berpisah kelas. Dan perlahan gaya hidup Amy Ford mulai berubah. Dimulai ketika Amy Ford sekelas dengan para Miss Perfect Teenager, yaitu Rosie Hanley –cewek paling cantik di Red Bay High School-, dan 2 temannya yang ikut cheerleader, Kim dan Amber. Semenjak bergaul dengan mereka, penampilan Amy Ford berubah total, mulai gaya rambut baru dan diwarnai rambutnya menjadi pirang, baju baru, lalu Amy mulai berdiet.
Sementara Jenny, mendapati dirinya bergaul dengan teman barunya juga yang merupakan "makhluk Mars" (julukan untuk cewek-cewek yang aneh di sekolahnya). Yaitu, Sue yang selalu lupa apa yang dibicarakannya, Maria yang penyabar, Joan yang gaya pakaiannya seperti mode tahun 1953, Tanya yang berbadan besar, hobi makan, dan suka bercanda; dan Marva yang vegetarian, serius, eksentrik, dan misterius. Hal tersebut membuat hubungan antara Amy dan Jenny meregang, bahkan Amy tega mengatakan hal yang menyakitkan pada Jenny.
Suatu hari, guru biologi Jenny, Mr. Herrera menyuruh semua anak untuk membedah katak. Jenny merasa tak suka, karena hal tersebut bertentangan dengan prinsipnya. Dia menceritakan masalahnya pada teman-temannya, kemudian Marva bersedia membantunya. Lalu Jenny pergi kerumah Marva untuk ide 'demo-katak'nya, di luar dugaan, rumah Marva ternyata sangat menyeramkan dan dipenuhi berbagai hewan "peliharaan", seperti anjing yang tanpa sengaja diinjak Jenny di ruang tamu, Kelelawar yang tinggal di loteng, dan yang paling membuat Jenny kaget setengah mati, karena burung hantu yang bertengger di rak buku (yang semula dikira patung oleh Jenny), tiba-tiba mengejarnya, jenny ketakutan dan dia berakhir dengan terjerembab jatuh bersama makhuk "vampir", kakaknya Marva yaitu Chriss. Chriss merupakan cowok terpintar di Red Bay, bahkan guru-guru sekalipun hormat padanya, namun Chriss lebih eksentrik daripada Marva.
Pertemuan yang tidak mengenakkan itu membuat Jenny sebal pada Chriss, karena setelah Jenny terjatuh ketika dikejar burung hantu, Chriss malah memarahi Jenny karena Jenny telah membuat burung hantu kesayangannya ketakutan. Pertengkaran keduanya ditengahi oleh Marva, kemudian Marva mengatakan bahwa Jenny-lah orang yang ingin menentang Mr. Herrera. Mendengar penjelasan Marva, Chriss sangat senang, karena ada teman senasibnya (yang membenci Mr Herrera). Kemudian mereka berdua (Chriss dan Jenny) menjadi berteman dekat. Chriss dan Jenny perlahan-lahan menunjukkan perasaan lebih diantara mereka. Hal ini juga yang membuat Amy dan teman-teman genknya sekarang (Miss Perfect Teenager) menjadi tambah benci pada Jenny. Mereka menganggap Jenny makhluk "Mars'' yang paling parah. (sst... ternyata Rosie membenci Jenny, karena dulu Rosie pernah naksir dan pernah semacam "nembak" Chriss..tapi ditolak). Dan masa-masa SMA Jenny pun menjadi semakin penuh warna.
Buku-buku yang pernah ditulis oleh Dyan Sheldon :
        Sophie pitt-Turnbull Discovered America 
     Teenlit- Pengakuan Si Ratu Drama
     My Perfect Life ( Hidupku yg Sempurna)
     Planet Janet
      Aku Sudah Dewasa- and Makes Baby Makes Two.

Novel karya Dyan Sheldon tentang Tall, Thin dan Blonde ini , terasa mudah dipahami. Tidak menggunakan bahasa yang berbelit-belit, dan ada bumbu-bumbu humor yang tentu menyegarkan pembaca.
Sebagai novel yang menghadirkan kisah cinta dan persahabatan, novel ini memang paling pas bagi para remaja.
Kelebihan buku ini adalah pada tema cerita yang sederhana namun masih enak untuk dinikmati. Dan meskipun menyuguhkan cerita cinta, namun kita tidak akan bosan membaca novel ini, karena Dyan Sheldon dalam menulis sangat bagus.
Kekurangan buku ini, ceritanya agak sedikit berlebihan dalam penggambaran. Misalnya saja tentang penggambaran rumah keluarga Marva, penampilan Chriss dan "demo" yang dilakukan Jenny. Dan bagian akhir cerita yang agak menggantung membuat pembaca kurang puas.

Selasa, 07 Oktober 2014

Review Artikel Oleh Seno Gumbira Ajidarma Tentang Media Sebagai Panglima


A.  TUJUAN PENULIS

Tujuan ditulisnya Media Sebagai Panglima merupakan untuk mengetahui bahwa media yang dulunya sebagai penyampaian informasi ternyata sekarang tidak hanya penyampaian informasi saja tetapi juga membebankan kepentingan maknanya sendiri mulai dari kepentingan ideolagi sampai kepentingan finansial, serta mengetahui bahwa media sekarang itu tidak bersifat netral dan menjadi ajang perebutan makna berbagai kepentingan, perebutan ini juga hanya akan memihak dan menguntungkan diri sendiri atau salah satu kelompok tertentu.

B. FAKTA UNIK

Dalam artikel ini juga terdapat banyak fakta unik diantaranya yaitu :

1.  Kerendahan hati palsu dan semu sebagai sekadar pengelola media, apa yang disebut berita hanya terakali dan termanfaatkan sebagai corong propaganda kaum politisi yang licin, promosi gratis para cukong, khotbah nabi-nabi gadungan, kilah aparatur negara, dan pembenaran diri golongan militer yang mentalitasnya setara preman;

2. Wartawan bukanlah wartawan, melainkan sekadar instrumen media yang bekerja seperti robot;

3. Wartawan menjadi mesin bahasa canggih bagi                 kegagapan para pemikir medioker;

4. Para wartawan akan menyesatkan; dalam posisi mengendalikan, mengarahkan, dan menentukan arus pemberitaan secara kritis;



C.  PERTANYAAN YANG MUNCUL

Dalam media sebagai panglima ini banyak sekali muncul pertanyaan tentang keadaan media sekarang ini antara lain :

1. Apakah para wartawan masih memakai kode etik sebagai wartawan ?

2. Berita dari para wartawan itu mau di bawa kemana ?

3. Apakah wartawan terbawa arus ?

4. Bagaimana dampaknya jika para wartawan terbawa arus?

5.  Apakah para wartawan masih bisa merebut peran dengan menjadikan kembali media sebagai pangliama?

D.    REFLEKSI DIRI

Setelah saya membaca artikel media sebagai penglima dari Seno Gumbira Ajidarma saya mengerti bahwa media sekarang itu tidak bisa bersifat netral melainkan media sebagai ajang untuk keuntungan sendiri serta para wartawan sekarang tidak bisa mempertahankan kerja nya sebagai wartawan yang semestinya.

E.     BIBIOGRAFI

Artikel ini ditulis oleh Seno Gumbira Ajidarma ,Kebon jeruk, selasa 4 juni 2013. 17:08 tentang "Media Sebagai Panglima". 

Senin, 29 September 2014

Kurang nya Antusias Anak-anak Sekolah Minggu Vihara Sukha Mullya, Lampung Timur Untuk Pergi Kevihara

      Hal yang bagaimana yang membuat anak-anak SMB semangat untuk pergi kevihara ? karena faktor dari guru sekolah minggu atau faktor dari anak itu sendiri. hal itu yng saya pertanyakan dan saya cari tahu, kenapa anak-anak SMB Vihara Sukha Mulya pada saat ini susah sekali untuk diajak kevihara. padahal waktu dulu anak-anak Vihara tersebut saat aktiv sekali pergi kevihara, karena pada saat dahulu kegiatan SMB di vihara sukha mulya sungguh menyenangkan dan selalu bisa memotivasi diri sendiri maupun orang lain untuk selalu pergi kevihara.
      Guru sekolah minggu pada saat dulu sangat aktiv memberikan pelajaran, game maupun motivasi lain nya dalam usia yang masih muda. sehingga anak-anak sekolah minggu selalu begembira saat pergi kevihara karena mereka menganggap bahwa pada saat mereka divihara mereka sangat senang berkumpul dengan teman-teman nya dan tidak merasa bosan.
     Namun setelah guru sekolah minggu ganti dengan yang baru dari tahun ketahun anak-anak sekolah minggu sangat susah untuk pergi kevihara, karena kegiatan pada saat itu sangat tidak menarik bagi anak-anak. karena sifat anak-anak selalu senang dengan hal-hal yang menarik dan menggembirakan, contoh nya saja saat kegiatan sekolah minggu selain puja bakti diselingi dengan game-game yang dapat memotivasi mereka.
    Tetapi justru dari tahun ketahun kegiatan sekolah minggu hanya melaksanakan puja bakti dan setelah itu pulang, sehingga anak-anak sekarang tidak antusias untuk pergi kevihara karena merka menganggap bahwa kegiatan sekolah minggu itu sangat membosankan. 
     Setelah hal ini saya cari tahu dan simpulkan mengapa anak-anak sangat susah untuk pergi kevihara yaitu karena kurang nya keaktivan guru sekolah minggu di vihara sukha mulya itu sendiri, guru cenderung memberikan materi yang monoton kepada anak-anak sekolah minggu budhis di vihara sukha mulya Lampung Timur.